Marapokot Desa Segudang Perahu Hasil Karya Tangan Dengan Sejuta Seni

    Marapokot Desa Segudang Perahu Hasil Karya Tangan Dengan Sejuta Seni
    Sebuah perahu yang telah selesai dikerjakan oleh Bapak Sukardi

    NAGEKEO - Didalam kehidupan, seni sangat erat kaitannya dengan keindahan, baik sekedar pajangan yang mengandung sebuah nilai, ataupun digunakan untuk keperluan sehari-hari. Seni ada beragam jenis dan bentuk, ada seni padat yakni seni yang dapat diraba, dan ada seni maya yakni seni yang terlihat namun tidak dapat diraba.

    Tanpa seni, hidup ibarat kopi tanpa gula ada aroma namun tak ada rasa itulah sebuah ungkapan berkaitan dengan seni. Begitupun juga bila seni dikaitkan dengan nelayan Marapokot, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, NTT.

    Perahu nelayan Marapokot, adalah surganya para pencinta seni khususnya seni perahu dengan berbagai model dan berbagai jenis. Marapokot juga salah satu tempat penyedia jasa perahu untuk mancing atau modernnya disebut strike mania. 

    Betapa tidak, dewasa ini perahu nelayan Marapokot mulai menunjukan eksistensinya dalam berbagai model, baik ukiran maupun lukisan. Bahan dasar pengerjaan parahu pun nelayan Marapokot sudah bermigrasi dari kayu menjadi bahan dasar fiber (racing cairan lem dan karung khusus).

    Alternatif ini menjadi pilihan nelayan Marapokot karena, selain bahan tersebut sangat unggul terhadap benturan keras juga tidak mudah rusak dan dapat digunakan dengan jangka waktu yang cukup lama sampai ketangan anak, cucu serta bahan ini juga mudah dibentuk sesuai keinginan hati.

    Proses Pengerjaan

    Proses pengerjaan atau proses pembuatan perahu berbahan itu dua kali lebih hemat waktu dan biaya. Ukiran dan lukisan perahu pun disesuikan menurut keyakinan nelayan tersebut.

    Dominan dalam tahap awal pengerjaannya, nelayan Marapokot banyak menggunakan mall (bentuk) perahu mereka yang berbahan kayu. Dan dalam mencari model juga, mereka sering kali menggunakan ilusi (bayang-bayang) mereka.

    Pendidikan Formal dan Tahap Konstruksi

    Bicara pendidikan formal, nelayan Marapokot 51% tidak tamat Sekolah Dasar tetapi mereka mampu menghasilkan sebuah karya seni utamanya seni perahu yang sangat indah.

    Begitupun dalam hal rancangan konstruksi badan perahu. Secara otodidak mereka mampu menyesuaikan keseimbangan perahu hasil karya merka jika telah berada atas air meski kumulatif pengukurannya berada di daratan. Jenis ukuran yang mempengaruhi kecepatanpun nelayan Marapokot telah mengusai itu.

    Unsur Seni Yang Dihasilkan

    Menghasilkan sebuah seni, adalah prioritas dan telah menjadi kebutuhan nelayan Marapokot. Sebab, kepuasan mereka terhadap alat pendukung mata pencarian di laut dianggap nyaman jika, perahu mereka punya warna, punya nama dan punya bentuk ciri khas masing-masing.

    Bentuk yang berbeda, warna berbeda dan nama berbeda, adalah sebuah pandangan yang mempunyai nilai seni dan saat ini menghiasi irisan pantai Marapokot.

    Keindahan Perahu Nelayan Marapokot
    Muhamad Yasin

    Muhamad Yasin

    Artikel Sebelumnya

    Covid-19 Sisa 13 Kasus, Nagekeo Siap-siap...

    Artikel Berikutnya

    Tren Covid-19 di Nagekeo Berbanding Terbalik...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Marianus Gaharpung Angkat Bicara Respont Upaya Somasi Kopdit Mitan Gita Terhadap Silverius Timu, Ternyata Ketua dan Pengawas Punya Hubungan
    Marianus Gaharpung: Sudahkah Kopdit Mitan Gita Diaudit Auditor Independen?
    Meneropong Lebih Dekat Sosok Ipda Bertho Komandan Upacara dalam Apel Penurunan Bendera HUT RI ke-77 Nagekeo
    Marianus: ​Pemkab Nagekeo Tidak Boleh Diam Atas Upaya Penolakan Pembangunan Mushola Nanganumba
    ​Justice Collaborator Ungkap Otak Dibalik Jebolnya Dana BTT 2021 BPBD Sikka

    Tags