Merendahkan Orang Lain, Sama Hal Menunjukan Diri Tidak Berkualitas​

    Merendahkan Orang Lain, Sama Hal Menunjukan Diri Tidak Berkualitas​

    Indonesisatu.co.id - Akhir-akhir ini banyak kita jumpai sekelompok orang ketika berdiskusi selalu membicarakan kekurangan orang lain, baik yang dibicarakan itu sahabat, lawan ataupun keluarga salah satu dari mereka. Terkadang juga, kita mendengar fokus topik pembahasan didalam diskusi itu, mereka menganggap diri lebih mumpuni dalam hal pengetahuan apa saja makanya tidak jarang jika mereka sering merendahkan orang lain.

    Namun kalian tahu tidak, menurut buku "speaking of human psikologis, " jika terdapat seseorang merendahkan sahabat, lawan atau keluarga dalam sebuah diskusi yang melibatkan lebih dari 2 orang pendengar ataupun lawan bicara, sama halnya ia mengatakan diri nya tidak berkualitas.

    Hanya dengan cara merendahkan orang lain maka seseorang akan merasa berada di posisi aman menutupi kekurangan nya. Sebuah penilitian juga mengatakan, jika seseorang sudah berulang kali merendahkan orang lain dengan bahasa atau kalimat sama diulang-ulang lantaran hal-hal sepeleh maka, secara psikologi mental orang itu terganggu dan perlu disikapi dengan human terapic.

    Nah, orang seperti ini cenderung merasa diri nya lebih dari orang lain dan jika tidak merasa lebih dari orang lain, dia akan mengandalkan kemampuan persoanal lain lalu dibandingkan dengan personal tujuan yang dianggap kurang berkompeten.

    Ini merupakan sebuah penyakit hati ataupun penyakit sosial dan membutuhkan waktu sangat lama untuk memulihkannya. Orang seperti ini juga 70% lebih mengedepankan arogan berbanding tatakramanya sebagaimana yang telah dilakukan orang-orang terduhulu.

    Soal prinsip, orang seperti ini menganut prinsip "Ada apa si dia, dia tidak ada apa-apanya." kalimat-kalimat semacam ini khalayaknya sudah mengakar di mulut dan pikiran dia sehingga tidak satupun pujian atau kalimat apresiasi kepada orang yang berbuat lebih baik atau lebih prestasi darinya.

    Pada prinsipnya manusia itu harus saling menghargai sekalipun itu adalah orang gila. Karena di mata Tuhan manusia tidak ada yang lebih mewah dan istimewa semua sama dan hikatnya manusia diciptakan bukan untuk direndahkan jika kamu merendahkan seseorang maka sama halnya kamu merendahkan dan meremehkan ciptaan Tuhan. 

     Oleh : Muhamad Yasin

    Human Psikologi
    Muhamad Yasin

    Muhamad Yasin

    Artikel Sebelumnya

    ​Pulihkan Ekonomi Nasional Polres Nagekeo...

    Artikel Berikutnya

    Minim Wawasan dan Minim Pergaulan adalah...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Marianus Gaharpung Angkat Bicara Respont Upaya Somasi Kopdit Mitan Gita Terhadap Silverius Timu, Ternyata Ketua dan Pengawas Punya Hubungan
    Marianus Gaharpung: Sudahkah Kopdit Mitan Gita Diaudit Auditor Independen?
    Meneropong Lebih Dekat Sosok Ipda Bertho Komandan Upacara dalam Apel Penurunan Bendera HUT RI ke-77 Nagekeo
    Marianus: ​Pemkab Nagekeo Tidak Boleh Diam Atas Upaya Penolakan Pembangunan Mushola Nanganumba
    ​Justice Collaborator Ungkap Otak Dibalik Jebolnya Dana BTT 2021 BPBD Sikka

    Tags