NAGEKEO - Hampir dua tahun sudah bangsa kita Indonesia diterjang wabah virus mematikan yaitu wabah Covid-19. Semenjak wabah ini merambah, kebiasaan baru pun mulai diberlakukan guna menghambat penyebaran virus tersebut agar tidak semakin banyak korban terkontaminasi ataupun terpapar olehnya.
Kebiasaan baru seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktifitas, jaga jarak, selalu menggunakan masker dimanapun berada dan hal lainnya telah menjadi atensi bersama umat manusia di muka bumi.
Diberbagai belahan negara maupun daerah gencar menggalakan kebiasaan tersebut untuk memerangi Covid-19 yang mana saat ini virus itu telah membunuh ribuan bahkan jutaan orang di seluruh dunia.
Lalu, untuk Provinsi NTT umumnya dan Nagekeo khususnya, Protokol Kesehatan (prokes) ini khalayaknya sudah menjadi perilaku kebiasan sehari-hari. Dan saat ini hal tersebut bukanlah sesuatu yang pandang aneh ditengah kehidupan masyarakat Nagekeo.
Dengan taat dan disiplin melaksanakan prokes ini, sama halnya andil warga guna membantu pemerintah untuk menanggulangi covid yang sedang mewabah khususnya di Nagekeo.
Sikap ini dikatakan juga oleh salah seorang pedagang kaki lima di Pasar Danga Siti Jumaena ketika media ini menanyakan terkait kegunaan masker meski covid di Nagekeo dapat dikatakan telah mengalami penurunan.
"Biar covid-19 hilang kami tetap pakai masker, karena kegunaan masker itu bukan hanya untuk virus tetapi juga menangkal polusi udara asap motor, debu. Dan kami sudah terbiasa menggunakan masker jadi kalau tidak dipakai satu hari atau bepergian rasanya ada yang kurang, " ucap Siti Jumaena kepada indonesiasatu.co.id, Jumat (22/10/2021).
Hal serupa juga dikatakan Wadi salah seorang tukang ojek keliling Pasar Danga bahwa, prokes utamanya masker semenjak wabah covid melanda telah menjadi satu kesatuan yang bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat Nagekeo.
"Masker dengan manusia bagaikan dua mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Saya saja kalau mau ngojek kalau tidak pakai masker rasanya kurang nyaman, " sebutnya.