NAGEKEO - Bupati Nagekeo Johanes Don Bosco Do didampingi Camat Keo Tengah melakukan peletakan batu pertama pembangunan Balai Pertemuan Masyarakat Desa Ladolima Timur, Kecamatan Keo Tengah, NTT. Sabtu (25/09/2021).
Dihadapan masyarakat Desa Ladolima Timur Bupati Don melakukan peletekan batu pertama sebagai tanda bahwa pembangunan balai pertemuan masyarakat di Desa Ladolima Timur mulai dikerjakan.
"Dengan meminta pertolongan Tuhan dan penyertaan semua leluhur terutama mereka yang telah menyerahkan lahan ini bagi fasilitas supaya sama - sama, bersama kita membangun fasilitas ini dan bisa bermanfaat bagi kita semua, " ujar Bupati Don sembari membuka kegiatan peletakan batu tesebut.
Pantauan indonesiasatu.co.id, antusias warga yang tinggi dan dapat dilihat dari keterlibatan semangat kerja sama serta gotong-royong dalam pengerjaan pembangunan balai pertemuan itu.
Disela kegiatan itu juga, Kepala Desa Ladolima Timur Yoseph Yale, menyampaikan terimakasihnya kepada Pemerintah Kabupaten Nagekeo atas terlaksananya tahap pertama pembangunan balai petermuan tersebut.
"Terima kasih kepada pemerintah, Bupati Nagekeo, Camat, Danposramil, serta seluruh masyarakat yang telah hadir. Pada hari ini sudah masuk pada tahap pertama, peletakan batu Balai Pertemuan Masyarakat Desa Ladolima Timur sudah dimulai, " ucap Yosep Yele.
Lebih lanjut Yosep Yele mengatakan, anggaran yang digunakan untuk pembangunan balai tersebut merupakan anggaran yang diambil dari Dana Desa dan ditambah juga swadaya atau kontribusi masyarakat Desa Ladolima Timur.
"Perencanaan sudah dari tahun lalu 2020. Rencana kita bangun dua lantai. Lantai bawah kita prioritaskan untuk kantor dan lantai dua untuk balai pertemuan masyarakat. Atas berkat Tuhan dan leluhur sehingga pemerintah daerah meloloskan untuk penetapan asistensi pembangunan Desa Ladolima Timur termasuk pembangunan balai masyarakat desa ini. Anggaran murni Dana Desa dana sisa ditambah dengan kontribusi masyarakat, " sebutnya.
Yosep Yele juga memberi apresiasi masyarakat Desa Ladolima Timur yang dimana kata Dia, meski ditengah pandemi masyarakat nya masih bersedia berkontribusi Rp.600.000 per KK serta kotribusi tenaga.
"Tahun ini dan tahun depan tetap kami lanjutkan. Dengan ukuran begitu kecil diatas lahan sempit dengan luas 10m panjang kebelakang, kami berjuang kami tetap bertekad dahulukan rumah besar ini, Sao pu'u kami, " optimisnya.
Sementara itu Camat Keo Tengah Hildegardis Muta Kasi dalam sambutannya mengatakan, semangat dan niat yang tulus serta dengan adanya berkat Tuhan serta leluhur akan selalu memberkati niat baik masyarakat desa tersebut.
"senang sekali hari ini saya melihat semangat. Enam ratus ribu tdk seberapa dan kami pemerintah hadir disini lihat niat dan semangat yang tinggi. Niat ini saya sangat yakin Tuhan dan leluhur sangat memberkati kita. Ini sa' o mere kita. Dari sisi pemerintah sao pu'u bersama pemerintah kita sama sama memikirkan bagaimana kehidupan kita, generasi kita, kampung kita, wilayah kita, " pungkasnya.
Menurut Camat Hilda, kehadiran Bupati Nagekeo sebagai sebuah motivasi, dorongan yang membuat masyarakat, kami pemerintah level dibawahnya merasa berharga. Dilayani, kita di dukung sepenuhnya.
"karena itu mari jaga rasa. Rasa penghargaan dari masyarakat dengan semangat bekerja. Partisipasi yang tulus, " ajaknya.
Hilda juga menyampaikan terima kasih pada masyarakat dibawah pemerintah desa yang telah bersedia, iklaskan, dan dengan niat yang tulus.
"kalau tanpa itu hari ini mona terjadi. Terima kasih woso'. Saya harap semangat yangg menggebu nggebu hari ini akan terus berlanjut sampai mentok dimana disitu sudah. Atur langkah lagi baik - baik. Kepala Desa jangan tabrak. Saya harap semangat ini tetap ada. Cita - cita pemerintah ingin masyarakat berbangga 5 atau 10 tahun yang akan datang berbangga dengan pernyataan kami tau negha, " ungkapnya.
Kesempatan itu juga Bupati Don mengatakan lahan boleh sempit hati tidak terbatas apalagi pikiran.
"topografi Ladolima Timur yang terbatas tidak berarti hati para pelayannya juga sempit. Ruang atau bangunan ini boleh sempit tapi hati tidak. Ruang kantor kita boleh kecil tapi hasil kerja kita bisa besar karena hati kita tidak terbatas, " kata Bupati Don.
Lebih jauh Bupati Don katakan, saat ini telah memasuki era digital. Layanan layanan kehidupan makin kearah paperless penggunaan kertas semakin berkurang yang artinya sudah tidak lagi gunakan gudang fisik tapi gudang Virtual. Ruang bertemu juga bisa manfaatkan ruang bersama sehingga bisa mengoptimalkan fasilitas yang ada.
Diakhir sambutannya Bupati Don berharap dengan dana yang terbatas, struktur utama pekerjaan tersebut tidak terganggu.
"Kepada arsitek atau kepala tukang, bapak Ambros Malo pesan saya agar perhatikan betul hal - hal dasarnya, menghitung dengan benar, membangun dulu struktur utama, kolong, balok sampai atap supaya sampai dengan akhir musim hujan ini atap sudah jadi, baru yang lainnya, " pesan Bupati Don.