NGADA - Penerbit Erlangga menggelar Pelatihan Perpustakaan Digital (E-Library) Tingkat SD dan SMP se-Kabupaten Ngada. Kegiatan yang difasilitasi oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngada itu, berlangsung di Aula SMA Negeri I Bajawa, pada Sabtu (25/09/2021).
Hadir pada kegiatan tersebut, antara lain, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngada, Vinsensius Milo; Pemateri I, Maulana Iska; Pemateri II, Dilan Jatmika; Penerbit Erlangga, serta Guru-guru SD dan SMP dari berbagai sekolah di Kabupaten Ngada.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngada, Vinsensius Milo, kepada indonesisatu.co.id, setelah membuka acara tersebut, mengaku sangat mengapresiasi gerakan literasi digital yang digalakan oleh Penerbit Erlangga.
“Saya melihat, Penerbit Erlangga yang bergerak di bidang buku ini, tidak semata-mata fokus pada orientasi ekonomi. Tapi, lebih dari itu, selalu melakukan kegiatan pemberdayaan pada teman-teman di lapangan. Sudah banyak pelatihan yang mereka buat, bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Dan itu saya sangat respek sekali, ” urainya.
Hal yang dilakukan oleh Penerbit Erlangga ini, kata Sensi Milo demikian sapaan akrabnya, sangat erat berkorelasi dengan visi-misi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngada di bidang literasi. Lebih lanjut, Sensi Milo juga mengapresiasi antusiasme para guru yang mengikuti kegiatan pelatihan tersebut.
“Kegiatan hari ini, tentang perpustakaan berbasis digital. Orang tidak lagi butuh bangunan, tapi bisa lewat handphone untuk mengakses buku. Kita harus memberi apresiasi yang tinggi buat Erlangga, yang hadir membantu Pemda Ngada, di tengah masyarakat kita dan teman-teman di lapangan yang masih kurang di bidang literasi, ” tukasnya.
Perpustakaan Digital
Panitia penyelenggara kegiatan Pelatihan Perpustakaan Digital, Yohanes Nua Lopi, menjelaskan bahwasanya kegiatan tersebut sangat penting diikuti para guru untuk mengatasi kesulitan-kesulitan mencari referensi serta metode pembelajaran di era digitalisasi dan pandemi Covid saat ini.
Di era digitalisasi, apalagi di masa pandemi Covid seperti ini, menurut Yohanes, siswa dituntut harus tetap menjalankan kegiatan belajar, walaupun dengan sistem pembelajaran jarak jauh ataupun tatap muka terbatas. Menurut Yohanes, Perpustakaan Digital bisa membuat problematika tersebut menjadi lebih mudah diatasi.
“Penerbit Erlangga sendiri telah membuat terobosan baru dengan meluncurkan aplikasi Perpustakan Digital atau E-Library, yang di dalamnya diisi dengan berbagai koleksi Buku Digital atau E-Book yang sudah dilengkapi dengan fitur-fitur pendukung lainnya, seperti penjelasan secara audio visual. Sasaran pemanfaatan Buku Digital ini adalah peserta didik, guru dan orang tua. Cara penggunaannya pun cukup mudah, hanya dengan menggunakan Smartphone di manapun berada, kita bisa mengakses E-Library Erlangga dengan berbagai pilihan koleksi Buku Digital yang sudah diinput oleh pengelola Perpustakaan Digital, ” urainya.
Lebih lanjut, Yohanes mengaku terkejut dan sangat mengapresiasi terhadap respon positif para guru dari berbagai sekolah tingkat SD dan SMP se-Kabupaten Ngada yang mengikuti pelatihan Perpustakaan Digital tersebut. Ke depannya, kata Yohanes, pihaknya akan terus membuat pelatihan pemberdayaan seperti ini.
“Dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti hari ini, ” tegasnya.
Aplikasi Gratis E-Library Erlangga
Asisten Manajer Penebit Erlangga wilayah Ende, Dian Guntur Harmiko, menuturkan, pada kesempatan pelatihan kali ini, pihaknya langsung memberikan aplikasi gratis kepada semua guru yang hadir.
“Aplikasi E-Library Erlangga, ada di PlayStore. Silakan diinstal. Gratis itu, ” jelasnya.
Di masa pandemi Covid ini, terang Dian, siswa yang jarang ke sekolah dan sulit meminjam buku, bisa dimudahkan dengan mengakses aplikasi E-Library Erlangga ini.
“Petugas perpustakaan di tiap sekolah yang punya Master-nya. Siswa atau siapa saja yang mau meminjam buku, tinggal WhatsApp petugas perpustakaan sekolah. Hari ini Master itu yang dibagikan, tinggal para guru yang hadir hari ini, mau menginstal atau tidak, ” imbuhnya.
Selain mudah mengakses buku, lanjut Dian, aplikasi E-Library ini menyediakan banyak fitur. Antara lain multimedia, video tutorial, dan aneka kreasi.
“Video-video seminar dan macam-macam fitur, bisa dengan mudah dan gratis dicek, kalau misalnya sudah install aplikasi E-Library ini, ” jelasnya.
Tidak Takut Merugi
Dian memaparkan, Erlangga sama sekali tidak takut merugi dengan terobosan Perpustakaan Digital ini, mengingat sepanjang kiprahnya Erlangga merupakan penerbit yang bergerak menyediakan buku fisik konvensional.
“Ini merupakan terobosan Erlangga, di tengah era digital. Di E-Library ini, bukan hanya buku. Ada banyak fitur lain selain buku. Bahkan untuk buku sendiri, bisa terus di-update atau di-refresh ketika kurikulum berganti misalnya. Sehingga pelatihan ini tak cukup hanya satu hari ini. Setelah ini, kami mungkin akan door-to-door ke setiap sekolah yang menginstal Perpustakaan Digital ini, ” paparnya.
Sementara itu, salah satu pemateri pelatihan, Dilan Jatmika, menjelaskan bahwa Erlangga tak bergeser sepenuhnya dari buku fisik ke buku digital. Menurut Dilan, hadirnya buku digital, dimaksudkan sebagai bahan alternatif distribusi materi bagi para peserta belajar di tengah era digitalisasi dan masa Pemerintahan Covid.
“Untuk di Bajawa ini, saya lihat tadi, ada banyak peserta yang mendaftar. Banyak yang membuat akun Perpustakaan Digital. Kami berharap, dengan mulainya digitalisasi perpustakaan ini, bisa menambah value perpustakaan di tiap sekolah tersebut, ” imbuhnya.
Maulana Iska, pembicara lainnya yang juga merupakan Editor Penerbit Erlangga, menyampaikan harapannya, agar Perpustakaan Digital bisa berjalan lancar di Ngada.
“Selain agar pembelajaran di masa Pandemi Covid bisa lebih efektif, Perpustakaan Digital ini sekaligus sebagai dukungan kita pada pemerintah dalam bidang digitalisasi pendidikan, ” tukasnya.
Kepala Sekolah SMA Negeri I Bajawa, Jackobus Lengi, selaku tuan rumah acara dan merupakan salah satu sekolah yang telah menerapkan Perpustakaan Digital, menyampaikan bahwa era Pandemi ini telah menuntut para guru untuk cakap teknologi via metode pembelajaran daring.
“Untuk menunjang itu, tentunya sekolah musti dilengkapi dengan sarana-prasarana infrastruktur penunjang, seperti ketersediaan jaringan internet, perangkat yang memadai, dan tenaga yang terlatih, ” pungkasnya.