NAGEKEO - Dewan Jagung Nasional berkomitmen Provinsi NTT umumnya dan Kabupaten Nagekeo khususnya dapat setara dengan Daerah Bima, Gorontalo serta Jawa Barat dibidang pertanian jagung yang dimana wilayah tersebut dikategorikan berhasil mendongkrak ekonomi masyarakat dengan menggalakan pertanian jagung.
Hal itu disampaikan Dewan Jagung Nasional yang juga Anggota DPRD Nagekeo, Servasius Podhi, kepada indonesiasatu.co.id pada Senin, (02/08/2021). Menurut Vasi, merubah pola ekonomi masyarakat ketingkat sederhana dapat dimulai dengan bertani jagung yang dimana saat ini hasilnya sangat menjanjikan.
"saya pingin Nagekeo ikut seperti Bima, Gorontalo dan Jawa Barat. mereka rubah ekonomi masyarakat yang paling sederhana dengan hanya menanam jagung. Kalau tanam jagung, satu hektare itu dapat menghasilkan 35 sampai 40 juta satu musim atau sekali panen, " jelas Vasi.
Vasi juga menambahkan, Bima, Gorontalo dan Jawa Barat saat ini pertumbuhan ekonomi masyarakatnya sangat luar biasa, pasal itulah dirinya berkomitmen dan telah melakukan kerjasama dengan mendatangkan investor ke NTT yang menurutnya, permintaan jagung oleh investor selama ini lokus wilayahnya hanya berada ditiga daerah tersebut.
Dikatakan lagi, investor yang telah bekerjasama dengan Dewan Jagung adalah investor dari PT. Sarotama. Yang dimana kata Vasi, permintaan jagung untuk NTT khususnya di Nagekeo yang diminta oleh perusahaan tersebut yaitu 5000 hektare/Musim Tanam (MT1) dengan kebutuhan 10 juta ton pertahun.
"Perusahan tersebut telah berexpansi ke NTT baru kali ini dan Nagekeo menjadi titik utamanya kerjasama. kami melakukan dempot lempot. Target dia di NTT, khusus Nagekeo 5000 hektare MT1. Nah setelah dia tanam, hasilnya perusahaan tersebut yang membeli kembali dengan kebutuhan pertahunnya 10 juta ton, " sebutnya.
PT. Sarotama, Lanjut Vasi, merupakan off teken perbankan dimana masyarakat diberi biaya perawatan awal senilai 15 juta per-hektare untuk mendorong masyarakat agar punya kemauan bertani jagung. 15 juta tersebut terdiri dari biaya kerja buka lahan dan asuransi gagal panen termasuk bibit dan obat-obatan.
"tenaga kerjanya adalah petani itu sendiri dan dia sadari bahwa jagung inikan cara olahnya murah. dan ini bukan hanya di Boawae tetapi seluruh NTT namun markasnya mulai dari Nagekeo. kita punya kantor dan gudang. Untuk sewa gudang, kita alokasikan 1 miliyar lebih, " pungkasnya.
Ia juga mengaku, Dewan Jagung dan PT. Sarotama saat ini telah melakukan kerjasama dengan Bank BNI tarkait pembiayaan, dan pengajuan itu adalah pinjaman KUR khusus dengan besaran pinjaman senilai 146 Miliyar yang nantinya diperuntukan kepada masyarakat untuk MT1.