NAGEKEO - Rapat pembahasan KUA PPAS Kabupaten Nagekeo, Antonius Moti Ketua Komisi III (tiga) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nagekeo geram terhadap PLT Bappeda Nagekeo lantaran dalam rapat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dibutukan pertanggungjawaban PLT Bappeda, justru plt tersebut tidak hadir tepat waktu alias terlambat. Rabu (20/10/2021).
Menurut Anton, Kabupaten Nagekeo selama berdiri menjadi otonomi baru atau kabupaten sendiri, periode ini menjadi yang terburuk pasalnya Sekda dan Asisten Pemda Nagekeo mau dipermainkan oleh PLT Bappeda.
"Yang notabene dia (Kasmir PLT Bappeda-red) harus dengar sekda dan asisten sebagai moderator dalam urusan kepentingan ini dan tidak logis. kok, !! kabid yang urusan teknis harus bertanggungjawab urusan KUA. ini periode yang paling buruk sudah. Dan cilakanya kalau dilantik dari adik kandung bupati dan yang angkat juga bupati, " lirihnya.
Kata dia, yang bertanggungjawab untuk membahas isi perut KUA PPAS seharusnya PLT Bappeda bukan Sekda, Asisten atau Kabid. Dan hal itu lanjut Anton, adalah peran buruk jika Sekda dan Asisten serta Kabid harus membahas pertanggujawaban isi KUA PPAS.
Anton juga menyayangkan hal yang berkanaan dengan kepribadian dan ketokoan Sekda serta Asisten yang mana menurutnya bahwa, kedua pejabat itu tidak harus mengikuti arus arahan PLT Bappeda lantaran takut karena PLT Bapeda adalah adik kandung Bupati Nagekeo.
"Siapa yang mau bertanggunjawab.Seperti Pak Kris omong, isi perut KUA ini yang tau benar itu di PLT Bappeda. Saya sungguh yakin itu, makanya dengan berat hati Sekda akan tolak kalau yang tau urusan di KUA itu ada di Sekda. Makanya saya bilang ini peran yang buruk, kasian !!. Kamu punya ketokoan, kepribadian di uji dan sudah PIM semua harusnya beda dengan tete benge. Anak baru kemarin sore bikin diri kaya begini. Masa sekda yang sudah ikut PIM, asisten yang sudah ikut PIM harus mengalah dengan seorang plt jelas karena adik kandung bupati, " kesal Anton.
Ambigu soal sisi kepangkatan, tambah Anton, PLT Bappeda Nagekeo tidak layak jadi pemimpin dan orang yang patut menjadi pemimpin adalah orang yang loyal, disiplin dan menghargai mitranya. Ia juga menganggap, bahwa isi perut KUA PPAS merupakan kepentingan selera bukan kepentingan daerah wajar jika rapat KUA PPAS dan perubahan APBD molor.
"Wajar saja perubahan APBD molor terus karena isi perut KUA PPAS adalah selera bukan kepentingan daerah. Ini yang terjadi saya sungguh yakin itu, " sebutnya.