Pembangunan Waduk Lambo Segera Direalisasi Tahun ini

    Pembangunan Waduk Lambo Segera Direalisasi Tahun ini
    Lokasi pembangunan Waduk Lambo Kabupaten Nagekeo NTT

    NAGEKEO - Setelah melalui berbagai keriuhan pembangunannya sajak tahun 1999, kini Proyek Strategis Nasional (PSN) bendungan Mbay Waduk Lambo di Desa Rendubutowe, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagakeo NTT, resmi ditandatangani sosialisasi pengerjaannya oleh Bupati Nagekeo Johanes Don Bosca Do bersama tim sosialisasi dan juga tim apraisal di aula vip. Rabu (01/09/2021).

    Pembangunan Waduk Lambo yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) murni tahun anggaran 2021-2025 dengan nilai Rp 700 miliar ini, ada enam lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan Waskita yaitu pekerjaan persiapan, pekerjaan pembuatan atau relokasi atau rehabilitasi jalan, bendungan utama, pekerjaan bangunan fasilitas dan penunjang, penyelenggaraan sistem manajemen kesehatan, dan pekerjaan lainnya.

    Dalam jumpa pers nya bersama awak media, Bupati Don menuturkan, pekerjaan pembangunan bendungan Mbay-Lambo bertujuan memenuhi kebutuhan air baku di Kabupaten Nagekeo serta memenuhi kebutuhan air irigasi.

    Kawasan Mbay terletak di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Aesesa, yang mempunyai potensi pengembangan Daerah Irigasi yang potensial sekitar 5.898, 6 Ha dan Sungai Aesesa mempunyai luas daerah pengaliran 1200 km2 yang mengalir melalui dataran Mbay. Kondisi kebutuhan air di dataran Mbay yang ada saat ini telah diprediksi dan ditindaklanjuti sejak Tahun 1999 dengan studi Pembangunan untuk perencanaan Bendungan Mbay-Lambo.

    Lanjut Don Bosco, bendungan Proyek Strategis Nasional tahun 2020 merupakan ketentuan Perpres 109 Perubahan Negara Atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

    Disebutkannya juga, lokasi bendungan Mbay-Lambo terletak di sungai Lambo, secara geografis terletak pada 8⁰41’48 LS dan 121⁰16’55 BT dengan luas daerah aliran sungai sebesar 138.60 KM², topografi daerah studi terletak pada ketinggian 400-500 mdpl.

    Manfaat bendungan Mbay-Lambo ini untuk penyedian air baku untuk masyarakat di sekitar dengan debit 205 I/dt, suplai air irigasi untuk D.I Mbay Kiri 932, 6 Ha dan D.I. Mbay kanan 4.966 Ha, pengendalian banjir sebesar 283, 33 M³/det, dan pariwisata.

    Pada kesempatan yang sama Kepala BWS NTT II, Agus Sosiawan mengatakan, bendungan Mbay - Lambo yang merupakan salah satu dari tujuh bendungan yang dibangun di NTT, memiliki tampungan terbesar dari semua bendungan di NTT dengan tampungan 51 juta meter kubik atau lebih besar  dibanding Bendungan Temef yang hanya 48 juta meter kubik.

    “Mudah-mudahan dengan sinergi dua kontraktor itu nanti, bisa mempercepat pembangunannya dengan tetap mengutamakan kualitas, sehingga target 4 tahun waktu pelaksanaannya terhitung sejak 2021-2024 bisa selesai tepat waktu, ” ungkapnya.

    Hadir dalam kegiatan itu Kepala BWS NTT II, Agus Sosiawan, Ketua Pengadilan Negeri  Ngada Consilia I.L.P. Ama, Dandim 1625 Ngada Letkol Inf.Ferdinand, Ketua DPRD Nagekeo Marselinus F. A. Bupu, Kapolres Nagekeo AKBP. Agustinus Hendrik Fai, dan Kepala Badan Pertanahan Kabupaten Nagekeo, serta undangan lainnya.

    Senada dengan pembangunan waduk tersebut PT. Waskita Karya tbk. dikutip dari kompas.com melalui Senior Vice President (SVP) Infrastructure I Division Waskita I Nyoman Agus Pastima mengatakan, estimasi pengerjaan Waduk Lambo 1.440 hari kelender kerja.

    “Waskita bersyukur kembali mendapatkan kepercayaan dari pemerintah untuk mengerjakan salah satu proyek strategis nasional yaitu Bendungan Mbay di NTT dengan waktu pelaksanaan 1.440 hari kalender, ” ujar Nyoman dalam keterangan tertulis, Minggu (29/8/2021).

    Pembangunan dimulai dengan jalan eksisting sepanjang 1, 1 kilometer, dilanjutkan dengan pembuatan jalan akses baru I sepanjang 6, 3 kilometer dan jalan akses baru II sepanjang 1, 8 kilometer.

    "Kami juga akan merelokasi jalan nasional sepanjang 1, 1 kilometer, berikutnya ada main cofferdam atau pembersihan dan pencabutan akar lalu ke maindam, ” imbun Nyoman.

    pekerjaan maindam dibagi menjadi 3 zona kerja yakni sandaran kanan, sandaran kiri, dan river bed. Hal ini mengingat area river bed dapat dilaksanakan setelah pengelakan.

    Untuk pekerjaan maindam zona sandaran kanan dan sandaran kiri mencakup pekerjaan timbunan random, concrete cap/capping dan grouting lalu ada pengelakan paket 2.

    Setelah pengelakan, akan ada pekerjaan maindam zona river bed yaitu concrete cap/capping, grouting, instrument, timbunan contact clay, timbunan inti, timbunan filter halus, timbunan random, dan timbunan riprap.

    “Saya berharap pembangunan ini akan berjalan lancar dan bisa selesai tepat waktu, ” tuntas Nyoman.

    Waduk Lambo Siap Dikerjakan Tahun Ini
    Muhamad Yasin

    Muhamad Yasin

    Artikel Sebelumnya

    Yellow Clinic Partai Golkar Siapkan Dua...

    Artikel Berikutnya

    Covid-19 di Kabupaten Nagekeo Tersisa ​58...

    Berita terkait

    Rekomendasi berita

    Marianus Gaharpung Angkat Bicara Respont Upaya Somasi Kopdit Mitan Gita Terhadap Silverius Timu, Ternyata Ketua dan Pengawas Punya Hubungan
    Marianus Gaharpung: Sudahkah Kopdit Mitan Gita Diaudit Auditor Independen?
    Meneropong Lebih Dekat Sosok Ipda Bertho Komandan Upacara dalam Apel Penurunan Bendera HUT RI ke-77 Nagekeo
    Marianus: ​Pemkab Nagekeo Tidak Boleh Diam Atas Upaya Penolakan Pembangunan Mushola Nanganumba
    ​Justice Collaborator Ungkap Otak Dibalik Jebolnya Dana BTT 2021 BPBD Sikka

    Tags